Kerja sama Saraswanti dan Rexline senilai Rp64 miliar ini dimaksudkan untuk melaksanakan perakitan dan pemasangan satu lini mesin pupuk NPK granul dengan kapasitas produksi sebesar 100.000 ton per tahun.
Kerja sama senilai Rp64 miliar ini dimaksudkan untuk melaksanakan perakitan dan pemasangan satu lini mesin pupuk NPK granul dengan kapasitas produksi sebesar 100.000 ton per tahun di pabrik anak usaha perseroan.
“Untuk saat ini pembangunan sarana penunjang lini produksi telah memasuki progres akhir, dimana mesin-mesin produksi akan masuk pada bulan Januari 2022 dan diperkirakan dapat digunakan untuk proses produksi pada akhir triwulan II/2022,” jelas Yahya.
Peningkatan kapasitas produksi perseroan dilaksanakan seiring dengan naiknya permintaan pasar.
Yahya menjelaskan bahwa harga sawit yang masih stabil tinggi dan pandemi Covid-19 di Indonesia yang kian terkendali, membuat permintaan pupuk produk Saraswanti kian melonjak karena sekitar 90% produk pupuk perseroan diserap untuk perkebunan sawit. Selebihnya, diserap oleh sektor perkebunan tebu, kopi, kakao, karet, jagung, serta aneka tanaman.
“Oleh karena itu, mengantisipasi kenaikan permintaan pupuk yang tak terbendung, Saraswanti mulai merealisasikan peningkatan kapasitas pabrik,” ujarnya.
BELANJA MODAL 2021
Sebelum nya, Saraswanti, melalui anak perusahaannya, Dupan Anugerah Lestari, merealisasikan belanja modal untuk meningkatkan kapasitas pabrik pupuk hingga menjadi 700.000 ton per tahun.
Hal ini dilakukan seiring dengan tren kenaikan harga kelapa sawit sejak pertengahan 2021 yang membuat kenaikan permintaan pupuk kian melonjak, tecermin dari angka penjualan kuartal III/2021 sebesar Rp1,25 triliun atau naik sebesar 25,50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp994,89 miliar.
Yahya mengatakan bahwa untuk mengantisipasi kenaikan permintaan pupuk tersebut, perseroan terus berupaya mempercepat proses peningkatan kapasitas pabrik sebesar 100.000 ton sehingga total kapasitas pabrik akan meningkat dari 600.000 ton/tahun menjadi 700.000 ton/tahun.
Untuk belanja modal 2021—2022, katanya, perseroan menganggarkan biaya lebih kurang Rp105 miliar. Untuk tahun ini, SAMF mengalokasikan Rp64 miliar untuk pengadaan mesin produksi dan instalasi, sebanyak Rp22,5 miliar untuk pengadaan lahan bagi perluasan pabrik, dan Rp13,5 miliar untuk perluasan gudang bahan baku dan barang jadi.
“Untuk tahun anggaran 2022, SAMF merencanakan pengadaan kantor pemasaran di Sampit dan Pekanbaru dengan anggaran Rp5 miliar,” ujar Yahya s, Selasa (16/11/2021).